Minggu, 22 Mei 2011

Potensi-potensi manusia

Potensi-potensi Manusia dipandang dari Psikologi Islam
Buku karangan H. Fuad Nashori

Kapankah Ruh manusia diciptakan? Menurut Ibn Qoyyim al Jauziyah berdasar beberapa hadits Nabi, ruh diciptakan setelah penciptaan Adam di surga. Salah satu penjelasan yang khas adalah bahwa ruh yang ada dalam diri manusia merupakan ruh Ilahi (the spirit of God). Hanya manusialah makhluk yang dalam unsur penciptaannya terdapat ruh Ilahi. Dengan adanya ruh-Nya ini manusia manusia memiliki potensi-potensi ketuhanan dalam dirinya. Maksudnya, dalam diri manusia melekat sifat-sifat dasar atau potensi dasar sebagaimana sifat-sifat yang dimiliki Allah. Kalau Allah memiliki sifat ar-rahman (sayang terhadap semua makhluk) manusia pun punya rasa sayang terhadap semua mmakhluk.
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah dan menjadi kholifah di bumi. Beribadah diartikan sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah dengan melaksanakan apa yang menjadi perintah-Nya.
Islam mempercayai bahwa manusia diciptakan dalam keadaan fitrah. Fitrah adalah sesuatu yang membawanya sejak lahir atau keadaan mula-mula. Banyak ulama’ yang mengemukakan pendapat yang berbeda tentang fitrah. Menurut Ibn Taimiyah semua anak terlahir dalam keadaan fitrah, yaitu dalamkeadaan kebajikan bawaan, dan lingkungan sosial itulah yang menyebabkan individu menyimpang dari keadaan ini. Saya setuju sekali dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ibn Taimiyah dan ulama’ lain yang sependapat dengan beliau. Dibanding dengan tiga pandangan lain tentang fitrah. Pandangan fetalis mengemukakan bahwa fitrah manusia adalah baik dan jahat secara asal, baik ketetapan ini terjadi secara semuanya atau sebagian sesuai dengan rencana Tuhan. Pandangan netral mengungkapkan bahwa seorang anak yang baru lahir dalam keadaan kosng sebagaimna adanya tanpa keasadaran akan Iman atau kufur. Dan yang terakhir pandangan dualis, menurut tokoh-tokoh yang setuju dengan pendapat ini, seorang anak lahir cenderung mengikuti Tuhan dan cenderung tersesat.
Kesan yang kita peroleh berkaitan dengan fitrah adalah potensi-potensi dasar dan sifat-sifat asal manusia itu berkaitan dengan masalah spiritual, yaitu dalam hubungannya dengan keyakina terhadap Tuhan. Ada beberapa potensi positif yang bersifat fisik, kognitif, afektif, dan sosial.
1.                     potensi berpikir, sering kali Allah menyuruh manusia untuk berpikir, “maka berpikirlah”. Maka, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi-informasi baru, menghubungkan berbagai informasi serta memikirkan pemikiran baru. Potensi berpikir ini berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Semakin besar potensi berpikir semakin besar dalam menyerap dan mengembangkan pengetahuan.
2.                     Potensi emosi, setiap manusia memiliki potensi cita-rasa, yang dengannya manusia dapat memahami perasaan orang lain, mengalami perasaan makhluk-makhluk lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada kkeindahan.
3.                     Potensi fisik, salah satu hal yang melatar belakangi Nabi Muhammad menyuruh setiap anak dilatih memanah, berkuda, dan berenang adalah karena manusia memilki potensi fisik.
4.                     Potensi sosial, pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari kemampuannya belajar, baik dalam dataran pengetahuan maupun keterampilan. Di dalam kepemimpinan ada anak yang bisa mengubah kelompok yang tidak produktif menjadi kelompok produktif dan dinamis, dari kelompok yang penuh persaingan menjadi kelompok yang kompak.

Ada beberapa kemampuan istimewa lain yang hanya bisa dimiliki oleh bebrapa orang saja, orang yang sengaja dipilih oleh Allah SWT. Orang-orang tersebut bisa dari kalangan nabi, para wali bahkan orang biasa.
-          kemampuan mengetahui masa depan,
Prekognisi (pre-cognition) adalah kemampuan istimewa yang dimilki seseorang untuk mengetahui atau mengetahui apa yang bakal terjadi. Yang mendapat karunia ini memiliki kemampuan mengetahui atas hal-hal, peristiwa-peristiwa, kejadian-kejadian yang bakal terjadi. Pengetahuan tersebut tidak diperoleh dengan indera atau melalui akal mereka tapi diperoleh melalui qalbu mereka. Qalbu manusia menerima ilham baik diperoleh pada saat seseorang terjaga atau sedang bermimpi. Contoh yang memilki kemampuan ini diantaranya adalah Nabi Muhammad SAW dan orang awam.
-          kemampuan istimewa memahami pikiran dan perasaan orang lain,
Telepathy adalah kemampuan istimewa untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain tanpa berhadapan langsung dengan orang yang bersangkutan atau berhadapan langsung tapi tak banyak berkomunikasi lisan dengan orang yang isi pikiran dan perasaanya sedang diamati. Contah, Nabi Muhammad, dan orang awam lainnya.
-          kemampuan membaca peristiwa masa lalu,
Retrokognisi adalah kemampuan untuk mengetaui apa yang sudah terjadi, tanpa menggunakan panca indera dan bukan karena mengambil kesimpulan dengan penalaran. Meraka yang memilikinya dapat mengetahui apa yang terjadi di masa-masa nenek moyangnya hidup atau apa yang terjadi pada kehidupan orang lain dimasa lalu. Pengetahuan itu seperti tiba-tiba sudah ada dalam pikiran mereka. Contah,  Nabi Muhammad, dan orang awam lainnya.

-          kemampuan mengetahui di tempat yang tak terjangkau indera,
Clairvoyance adalah kemampuan untuk megetahui benda atau peristiwa yang sedang terjadi di tempat yang jauh, yang tersembunyi, yang tidak mungkin terjangkau oleh penginderaan. Contoh, Nabi Muhammad, Umar Ibn Khattab, orang awam lainnya.
-          kemampuan berbicara dengan makhluk lain,
salah satu komunikasi yang dimilki oleh manusia adalah kemapuan berkomunikasi dengan makhluk lain, khususnya binatang dan tumbuh-tumbuhan. Contoh, Nabi Muhammad, Nabi Sulaiman, Nabi Daud.
-          kemampuan mempengaruhi benda dan peristiwa,
Psychokinesis  adalah kemampuan unuk mempengaruhi suatu peristiwa dan suatu benda sehingga benda itu dapat dikendalikan oleh orang yang punya kemampuan ini. Contoh, Nabi Ibrahim, Nabi Sulaiman, pembantu Sulaiman,  Nabi Muhammad, Nabi Musa, Nabi Isa.
-          kemampuan menyembuhkan penyakit,
sebagian manusia mampu menunjukkan kemampuannya menyembuhkan orang yang punya masalah dengan kesehatan dalam kehidupannya. Ada yang buta sejak lahir, kemusian dapat disembuhkan oleh orang yang memiliki kemampuan menyembuhkan. Contoh, Nabi Muhammad, Nabi Isa, orang alim.
-          kemampuan memasuki dunia ghaib,
salah satu realitas dalam kehidupan ini adalah dunia ghib. Dunia ghaib yang sering disebutkan oleh al Quran dan hadits adalah malaikat, ruh manusia yang telah meninggal, dan setan/iblis/jin. Hanya orang yang mempunyai kemapuan masuk ke dunia tersebut yang bisa mengerti dan berkomunikasi dengan mereka. Dan orang-orang tersebut adalah pilihan Allah. Contoh, Nabi Muhammad, dan orang awam lainnya.
-          kemampuan berada di dua lokasi
Bilocation adalah kemampuan seseorang untuk berada di dua atau lebih lokasi sekali sekaligus. Seseorang bisa berdiri di suatu tempat dan pada saat yang sama dia juga bisa berada di tempat lain. Contoh, Nabi Muhammad (peristiwa Isra’ Mi’raj), Hasan Basri, dan orang awam lainnya.

Hakikatnya, semua kemampuan diatas adalah hanya milik Allah, namun Allah melimpahkan kemampuan itu kepada manusia yang memiliki syarat tertentu.
Akulturasi potensi manusia berupa hadirnya berbagai kemampuan istimewa menunjukkan bahwa bila hati dapat berkembang menjadi bening, maka ia akan menjadi poros adanya berbagai kemampuan istimewa manusia. Sebaliknya, ketika hati tidak difungsikan, sehingga ia gelap gulita, orang ternyata bisa memiliki “kemampuan istimewa”. Sejatinya itu bukan suatu wujud pengembangan diri manusia, tapi pemerosokan diri manusia, sehingga berada dalam kendali setan.
Suatu kali bila kemampuan istimewa yang berporos pada hati yang bening ini berhadapan dengan hati yang gelap, maka percayalah bahwa hati yang bening akan berada dalam kemenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar